Pipa Pitot - Mustofa Abi Hamid's Blog

Update

Saturday, April 17, 2010

Pipa Pitot

Berbeda dengan venturi, tabung pitot memiliki luas penampang yang sama. Pada tabung pitot, ada bagian dari tabung manometer yang menembus kedalam tabung. Pipa manometer yang menembus tabung pitot tersebut dihadapkan kearah datangnya fluida. Dengan demikian, fluida yang mengalir akan menekan kearah permukaan raksa yang menempati pipa kiri manometer.

Adapun cara kerjanya dapat dikemukakan sebagai berikut: apabila alat ini digerakkan dengan cepat sekali (diletakkan dalam badan pesawat terbang) ke arah kiri sehingga udara akan bergerak dalam arah yang sebaliknya yakni menuju arah kanan. Mula-mula udara akan masuk melalui lubang pertama, selanjutnya mengisi ruang tersebut sampai penuh. Setelah udara dapat mengisi ruang tersebut melalui lubang pertama dengan penuh maka udara tersebut akan dalam keadaan diam. Udara yang lewat lubang kedua akan selalu mengalir dan kecepatan udara yang mengalir melalui lubang pertama jauh lebih kecil daripada kecepatan pengaliran udaran yang melalui lubang kedua. Oleh sebab itu dapat dianggap v1 = 0 dan perbedaan tekanan diketahui dari perbedaan tinggi permukaan air raksa dalam pipa U. Untuk memudahkan perhitungan dalam keadaan mendatar maka tidak terdapat selisih tinggi hingga akan berlaku h1 = h2 dan Hukum Bernoulli dapat ditulis menjadi:
p1 + ½ ρ v21 = p2 + ½ ρ v22
v1 = 0, maka
p1 = p2 + ½ ρ v22 untuk v2 = v
maka p1 - p2 = ½ ρ v2

2 (p1 - p2)
atau v = ρ


Created by : Mustofa Abi Hamid ; Physics Education ’09 Lampung University
CP : 0857 6837 3366
E-mail : abi.sma4@gmail.com

No comments:

Post a Comment

Post Top Ad