Institut Teknologi Bandung 9 orang,
Universitas Maritim Raja Ali Haji 6 orang,
Institut Teknologi Kalimantan 1 orang,
Institut Teknologi Sumatera 4 orang,
Politeknik Manufaktur Negeri Bandung 2 orang,
Politeknik Negeri Bandung 3 orang,
Politeknik Negeri Batam 4 orang,
Politeknik Negeri Cilacap 1 orang,
Politeknik Negeri Indramayu 2 orang,
Politeknik Negeri Jakarta 6 orang,
Politeknik Negeri Lampung 1 orang,
Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta 15 orang,
Universitas Pendidikan Indonesia 4 orang,
Politeknik Negeri Subang 3 orang,
Universitas Indonesia 10 orang,
Universitas Gadjah Mada 3 orang,
Universitas Mulawarman 4 orang,
Universitas Jambi 2 orang,
Universitas Sebelas Maret 2 orang,
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa 3 orang,
Universitas Singaperbangsa Karawang 3 orang,
Universitas Lampung 1 orang,
Universitas Negeri Yogyakarta 4 orang,
Universitas Negeri Semarang 2 orang, Universitas Palangkaraya 3 orang,
Universitas Padjadjaran 9 orang,
Universitas Diponegoro 3 orang,
Universitas Terbuka 3 orang,
Universitas Siliwangi 3 orang,
Universitas Tidar 3 orang, dan
Politeknik Pertanian Negeri Samarinda 1 orang.
Universitas Maritim Raja Ali Haji 6 orang,
Institut Teknologi Kalimantan 1 orang,
Institut Teknologi Sumatera 4 orang,
Politeknik Manufaktur Negeri Bandung 2 orang,
Politeknik Negeri Bandung 3 orang,
Politeknik Negeri Batam 4 orang,
Politeknik Negeri Cilacap 1 orang,
Politeknik Negeri Indramayu 2 orang,
Politeknik Negeri Jakarta 6 orang,
Politeknik Negeri Lampung 1 orang,
Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta 15 orang,
Universitas Pendidikan Indonesia 4 orang,
Politeknik Negeri Subang 3 orang,
Universitas Indonesia 10 orang,
Universitas Gadjah Mada 3 orang,
Universitas Mulawarman 4 orang,
Universitas Jambi 2 orang,
Universitas Sebelas Maret 2 orang,
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa 3 orang,
Universitas Singaperbangsa Karawang 3 orang,
Universitas Lampung 1 orang,
Universitas Negeri Yogyakarta 4 orang,
Universitas Negeri Semarang 2 orang, Universitas Palangkaraya 3 orang,
Universitas Padjadjaran 9 orang,
Universitas Diponegoro 3 orang,
Universitas Terbuka 3 orang,
Universitas Siliwangi 3 orang,
Universitas Tidar 3 orang, dan
Politeknik Pertanian Negeri Samarinda 1 orang.
Pembukaan Latsar CPNS Gol. III Angkatan XXIII, XXIV, dan XXV dilaksanakan pada Hari Senin di Aula Pusdiklat Kemnaker, dibuka langsung oleh Sekretaris Jenderal Kemnaker, Kepala Pusdiklat Kemenristekdikti serta Kepala Pusdiklat Kemnaker dan dihadiri oleh Pejabat Struktural Pusdiklat Kemnaker, serta seluruh peserta Latsar.
Peserta Latsar CPNS Gol. III Angkatan XXIV Kemenristekdikti |
Peserta Latsar CPNS Gol. III Angkatan XXIII Kemenristekdikti |
Peserta Latsar CPNS Gol. III Angkatan XXV Kemenristekdikti |
Dalam pidato pembukaannya, Sekretaris Jenderal Kemennterian Ketenagakerjaan Khairul Anwar menyampaikan “Kita harus memastikan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan betul-betul kredibel, oleh karena itu fungsi akreditasi harus diterapkan dengan baik, untuk memastikan siapapun masyarakat yang mengikuti program pelatihan terjamin kredibilitasnya”. Pada akhir pidato beliau menyampaikan pesan kepada para peserta latsar untuk menjadi individu yang berkompeten dibidangnya masing-masing, memiliki daya inovasi yang bisa menghasilkan ide-ide gagasan selama memberikan pelayanan atau dalam melaksanakan tugas, serta membiasakan diri untuk mampu bekerja dalam tim dan berkolaborasi.
Sekjen Kemnaker, Khairul Anwar |
Setelah acara pembukaan, para peserta diberikan materi overview yang secara garis besar berisi gambaran tentang Latsar yang akan mereka ikuti meliputi aturan, tugas, dan poin-poin penilaian, yang dilanjutkan dengan materi Muatan Teknis Substantif Lembaga (MTSL) yang diberikan oleh Kepala Pusdiklat Kemenristekdikti Wisnu S. Soenarso.
No comments:
Post a Comment