Kemarin malam (31/08), saya dan istri berkesempatan mengunjungi gelaran Kota Serang Fair 2018 yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Serang melalui Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kota Serang dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Serang yang ke-11. Kota Serang Fair 2018 ini mengambil tagline "Goverment, Trade, Tourism, and Culinary". Acara ini dilaksanakan di Alun-Alun Barat Kota Serang.
Ada beberapa hal yang menjadi sorotan saya saat mengunjungi stand-stand yang berjejer meramaikan acara tahunan ini.
Stand Kuliner
Saat pertama masuk dari pintu gerbang, tatapan mata tertuju ke sebelah kanan. Deretan stand memenuhi blok stand kuliner. Di sini, hanya terlihat belasan stand kuliner yang menjajakan sajian masakan khas nusantara. Tidak banyak, saya lihat hanya stand bakso, mie ayam, tempe mendoan, pecel, kebab, warung nasi, dll. Stand kulinernya sedikit, tidak banyak pilihan makanan yang bisa memenjakan lidah pengunjung. Selain itu, harga yang dipatok cukup mahal. Saya membeli 2 porsi nasi pecel (yang terdiri dari lontong, sayuran pecel bumbu kacang, tempe mendoan) dipatok harga Rp.60.000,- . Padahal, nasi pecel biasanya seharga Rp. 10.000,- s.d. Rp. 15.000,- per porsi.
Musholla
Di sini, kita bisa menemukan musholla bagi laki-laki dan perempuan yang terpisah. Cukup baik, gelaran tahunan ini disediakan musholla khusus untuk para pengunjung yang ingin melaksanakan ibadah
Stand SKPD
Saya melihat beberapa SKPD/Dinas yang berpartisipasi dalam acara ini namun tidak banyak. Sepertinya belum semua jajaran SKPD di bawah Pemkot Serang ikut mengisi stand yang akan dipamerkan dalam acara Kota Serang Fair 2018 ini ya
Stand Perwakilan Daerah
Di sini, yang menarik perhatian saya sebagai warga pendatang dari Lampung adalah stand Masyarakat Lampung. Wah, ternyata di Serang ada masyarakat Lampung yang ikut berpartisipasi dalam gelaran tahunan ini ya. Mereka adalah para mahasiswa yang berasal dari Lampung yang sedang menempuh studi sarjana di kampus-kampus di Kota Serang dan sekitarnya. Mereka memasarkan kopi Lampung baik dalam bentuk biji kopi yang sudah digoreng, bubuk Kopi Lampung, keripik pisang cokelat khas Lampung, dan tak ketinggalan kain tapis khas Lampung.
Stand Sponsor
Kurang banyak, mungkin tahun depan di stand sponsor ini perlu ada promo dan/atau games yang berhadiah door prize untuk pengunjung, agar lebih seru dan ramai pengunjung.
Stand Pasar Murah
Mungkin karena saya datangnya pada malam hari, stand pasar murah sudah tutup kali ya? Saya melihat stand pasar murah hanya berupa plang papan nama pasar murah tanpa ada pasar murahnya, mungkin pasar murahnya dalam bentuk virtual atau maya kali ya? Hahaha
Stand hiburan
Cukup seru. Menampilkan musik-musik dari berbagai genre dan seniman yang dapat menghibur para pengunjung.
Secara keseluruhan cukup baik tetapi kurang seru dan kurang meriah. Perlu dievaluasi dan ditingkatkan lagi program kegiatan di dalamnya sehingga tahun berikutnya, gelaran tahunan ini dapat lebih meriah, seru, dan tentunya menumbuhkan roda perekonomian warga Kota Serang.
Selamat Hari Ulang Tahun Kota Serang ke-11!
Ada beberapa hal yang menjadi sorotan saya saat mengunjungi stand-stand yang berjejer meramaikan acara tahunan ini.
Stand Kuliner
Saat pertama masuk dari pintu gerbang, tatapan mata tertuju ke sebelah kanan. Deretan stand memenuhi blok stand kuliner. Di sini, hanya terlihat belasan stand kuliner yang menjajakan sajian masakan khas nusantara. Tidak banyak, saya lihat hanya stand bakso, mie ayam, tempe mendoan, pecel, kebab, warung nasi, dll. Stand kulinernya sedikit, tidak banyak pilihan makanan yang bisa memenjakan lidah pengunjung. Selain itu, harga yang dipatok cukup mahal. Saya membeli 2 porsi nasi pecel (yang terdiri dari lontong, sayuran pecel bumbu kacang, tempe mendoan) dipatok harga Rp.60.000,- . Padahal, nasi pecel biasanya seharga Rp. 10.000,- s.d. Rp. 15.000,- per porsi.
Musholla
Di sini, kita bisa menemukan musholla bagi laki-laki dan perempuan yang terpisah. Cukup baik, gelaran tahunan ini disediakan musholla khusus untuk para pengunjung yang ingin melaksanakan ibadah
Stand SKPD
Saya melihat beberapa SKPD/Dinas yang berpartisipasi dalam acara ini namun tidak banyak. Sepertinya belum semua jajaran SKPD di bawah Pemkot Serang ikut mengisi stand yang akan dipamerkan dalam acara Kota Serang Fair 2018 ini ya
Stand Perwakilan Daerah
Di sini, yang menarik perhatian saya sebagai warga pendatang dari Lampung adalah stand Masyarakat Lampung. Wah, ternyata di Serang ada masyarakat Lampung yang ikut berpartisipasi dalam gelaran tahunan ini ya. Mereka adalah para mahasiswa yang berasal dari Lampung yang sedang menempuh studi sarjana di kampus-kampus di Kota Serang dan sekitarnya. Mereka memasarkan kopi Lampung baik dalam bentuk biji kopi yang sudah digoreng, bubuk Kopi Lampung, keripik pisang cokelat khas Lampung, dan tak ketinggalan kain tapis khas Lampung.
Stand Sponsor
Kurang banyak, mungkin tahun depan di stand sponsor ini perlu ada promo dan/atau games yang berhadiah door prize untuk pengunjung, agar lebih seru dan ramai pengunjung.
Stand Pasar Murah
Mungkin karena saya datangnya pada malam hari, stand pasar murah sudah tutup kali ya? Saya melihat stand pasar murah hanya berupa plang papan nama pasar murah tanpa ada pasar murahnya, mungkin pasar murahnya dalam bentuk virtual atau maya kali ya? Hahaha
Stand hiburan
Cukup seru. Menampilkan musik-musik dari berbagai genre dan seniman yang dapat menghibur para pengunjung.
Secara keseluruhan cukup baik tetapi kurang seru dan kurang meriah. Perlu dievaluasi dan ditingkatkan lagi program kegiatan di dalamnya sehingga tahun berikutnya, gelaran tahunan ini dapat lebih meriah, seru, dan tentunya menumbuhkan roda perekonomian warga Kota Serang.
Selamat Hari Ulang Tahun Kota Serang ke-11!
Mustofa Abi Hamid. 'Lecturer at Univ. Sultan Ageng Tirtayasa, Editor In Chief VOLT : Scientific Journal of Electrical Engineering Education. 
No comments:
Post a Comment