Pada hari Kamis, 1 Mei 2025 pukul 06.03 WIB, saya memulai hari dengan semangat tinggi dan lari pagi yang penuh tantangan di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta. Saya tahu bahwa setiap langkah yang saya ambil adalah investasi untuk kebugaran tubuh, dan data dari aktivitas yang tercatat memberi gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana tubuh saya beradaptasi dengan latihan. Dengan aplikasi pelacak di AppleWatch, saya dapat melihat bagaimana lari saya berkembang sepanjang sesi. Inilah hasil dari hari itu.
Selama 28 menit 31 detik, saya berhasil menempuh jarak 2,72 km. Kecepatan rata-rata saya adalah 10’28” per kilometer, yang lebih cepat dibandingkan dengan lari sebelumnya. Kecepatan ini menunjukkan bahwa saya semakin terbiasa dengan durasi dan intensitas lari, dan tubuh mulai beradaptasi untuk meningkatkan performa secara bertahap. Selain itu, saya berhasil membakar 166 kilokalori aktif dari total 209 kilokalori, sebuah pencapaian yang cukup memuaskan mengingat durasi yang relatif singkat.
![]() |
Catatan lari |
Salah satu hal menarik yang tercatat adalah daya rata-rata saya yang mencapai 109W, sedikit lebih tinggi dibandingkan sebelumnya. Ini menunjukkan bahwa saya mampu meningkatkan efisiensi tenaga saat berlari. Daya yang stabil sangat penting untuk menjaga stamina dan mengurangi risiko cedera. Di sisi lain, cadence saya tercatat 129 spm, yang menandakan bahwa saya mempertahankan langkah yang cukup cepat dan stabil, kunci utama dalam menjaga kecepatan tanpa mengorbankan bentuk lari.
![]() |
Kalori terbakar dan durasi lari |
Selain itu, detak jantung saya rata-rata tercatat di angka 153 bpm. Angka ini menunjukkan bahwa saya berlari dengan intensitas tinggi, berada di zona latihan kardio yang sangat baik. Dalam sesi seperti ini, detak jantung yang cukup tinggi mengindikasikan bahwa tubuh saya bekerja keras untuk memompa oksigen dan energi ke otot-otot yang bekerja keras. Ini adalah tanda bahwa saya melatih kemampuan jantung dan paru-paru secara optimal.
![]() |
Detak jantung |
Tapi apa yang lebih menarik adalah data per split yang menunjukkan fluktuasi pace selama sesi lari. Pada split pertama, saya lari dengan pace 9’40” per km, sedikit melambat di split kedua dengan pace 10’31”, namun saya berhasil meningkatkan kecepatan lagi pada split ketiga menjadi 8’11” per km. Ini menunjukkan bahwa saya masih memiliki energi cadangan untuk meningkatkan performa, terutama di bagian akhir lari, sebuah indikator stamina yang terus membaik.
Selain pencapaian lari, aplikasi juga memberikan penghargaan atas jumlah kalori terbanyak yang dibakar dalam sesi lari, yang tercatat sebesar 166 kilokalori. Penghargaan ini memberi saya rasa pencapaian dan motivasi untuk terus berlatih lebih keras lagi. Penghargaan kecil seperti ini bisa menjadi pemicu yang bagus untuk menjaga konsistensi dalam rutinitas latihan.
![]() |
Penghargaan Running Workout Record dengan pembakaran kalori terbanyak di pekan ini |
Bukan hanya soal angka, tetapi dengan rutin berolahraga, saya bisa melihat bagaimana tubuh saya berkembang dari waktu ke waktu. Setiap sesi memberikan pelajaran berharga tentang bagaimana saya bisa meningkatkan efisiensi, menjaga intensitas yang tepat, dan peningkatan performa.
Yogyakarta, 01 Mei 2025
Lokasi: Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta
Yogyakarta, 01 Mei 2025
Lokasi: Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta
No comments:
Post a Comment