Teringat Bapak - Mustofa Abi Hamid's Blog

Update

Friday, August 10, 2018

Teringat Bapak

Siang itu di kapal KM. Port Link tujuan Merak - Bakauheni, aku melihat ada sosok bapak-bapak paruh baya. Umurnya sekira 50-an tahun ke atas. Rambut hitamnya bercampur uban yang memutih. Logatnya khas Jawa. Duduk termenung sendirian dan nampaknya habis melakukan perjalanan jauh.
Bapak itu duduk di tepi jendela kapal, tepat di dekat AC. Kursi di kapal itu berjejer 2-2. Bapak itu sendirian dan nampaknya berasal dari jauh.
Kebetulan, aku juga berada di kapal yang sama. Aku hendak pulang ke Lampung lantaran harus mempersiapkan pernikahanku yang tinggal menghitung hari. "Permisi pak, boleh saya duduk di sebelah sini?," ucapku meminta izin ke bapak tadi. "Silakan, Nak."timpalnya.
"Setelah turun dari kapal di Bakauheni, kalo mau ke Bandar Jaya naik bus apa ya dan darimana naiknya?," tanya bapak itu padaku, membuka obrolan denganku. 
Bapak itu bercerita kalau beliau dari Semarang mau ke Bandar Jaya Lampung Tengah untuk nengok anaknya yang kerja di Bandar Jaya.

Benar dugaanku, bapak itu berasal dari jauh. Beliau bilang dari Semarang naik kereta ke Pasar Senen, kemudian nyambung naik KRL ke Rangkasbitung dan naik kereta lagi dari Rangkas menuju Merak. "Sekarang, kereta yang langsung tujuan Merak sudah tidak ada lagi," tuturnya.
Bapak tersebut naik kereta sendirian dari Semarang ke Merak dan lanjut naik bus dari Bakauheni menuju Terminal Rajabasa lalu melanjutkan perjalanan ke Bandar Jaya. Tujuannya ingin menjenguk anaknya yang kerja di Bandar Jaya.
Belum sempat ngobrol panjang lebar, adzan berkumandang, kami bergegas menuju masjid yang berada di dalam kapal itu untuk menunaikan sholat Jumat.  Belum sempat pula aku bertanya namanya. Yang jelas bapak tersebut mengingatkanku pada sosok bapakku.
Ya, ingatanku kembali ke memori beberapa tahun ke belakang. Mengingatkanku pada sosok bapakku. Bapak yang menjadi lentera penerang hidupku.
Aku teringat saat-saat dalam perjalanan membersamai bapak menuju Kediri, Jawa Timur. Persis seperti kejadian tadi siang. Aku merasa seperti sedang mengantarkan bapak ke Kediri. Dulu, setiap aku libur semester atau saat libur lebaran, aku selalu bersama bapak. Mengantarkan bapakku untuk menjenguk nenekku dan saudara-saudara kandung bapakku di Kediri.
Naik bus dari Kota Metro ke Kediri, aku selalu disampingnya, dibangku yang bersebelahan. Sama seperti siang tadi.
Di kapal, duduk bersebelahan. Saat adzan berkumandang aku dan bapak bergegas menuju musholla/masjid yang ada di dalam kapal tersebut. Sama seperti siang tadi.
Bapak yang tadi ketemu di kapal yang akupun belum sempat menanyakan nama. Engkau mengingatkanku pada sosok bapakku yang selalu kuantar kemanapun bapakku pergi. Mendampingi di samping bangku yang bersebelahan menuju Kediri. 
Terima kasih bapak separuh baya di kapal KM. Port Link tujuan Bakauheni yang mengingatkanku pada sosok bapakku.
Terima kasih bapakku. Sosokmu selalu kuingat dan selalu hadir dalam hatiku. Semoga Engkau mendapatkan surga dan tempat terindah di sisi Allah SWT. 
Al-Fatihah...

No comments:

Post a Comment

Post Top Ad