•Kisah Sukses Mulai Jatuh Cinta dengan Islam
Salah satu contoh seorang mualaf yang jatuh cinta dengan Islam adalah Anton Medan, dahulu dia adalah Mafia, preman dan orang yang paling ditakuti oleh warga sekitar, tapi Islam merubah dia menjadi seorang yang penyabar, baik hati, lembut bahkan penyayang sesama. Dibuktikan dengan Pesantren yang dia dirikan.
Kate Steven, seorang Rocker dari Inggris yang jatuh cinta dengan Islam karena mempelajari buku Fiqih Kehidupan Islam. Sekarang dia mengganti nama dengan Yusuf Islam.
•Mengapa berbeda dengan Islam Keturunan?
Banyak orang yang dilahirkan sudah Islam akan merasa dirinya sudah Islam & tidak perduli dengan Islam, karena mereka tidak merasa jatuh cinta atau terkesan degan Islam. Tetapi ada juga muslim yang memang di lahirkan sudah Islam mereka bisa jatuh cinta dengan Islam jika mereka mempelajari Islam lebih kaffah lagi. Islam keturunan bisa membuat kita lebih cinta lagi dengan Allah & agamaNya atau sebaliknya.
Beda dengan Mualaf, mereka jatuh cinta dengan Islam ketika mereka sudah mengenal, mempelajari & memahami Islam. Mereka akan lebih menjaga ke-Islamannya karena mereka mengerti & memahami setelah mereka memeluk agama yang lain. Jadi mereka sering melakukan perbandingan-perbandingan yang baik & menghasilkan analisa yang baik juga, sehingga mereka memilih Islam untuk menjadi agama yang hakiki dalam hidupnya.
• Pengertian Dien
Dalam bahasa Arab kalimat dien memiliki beberapa pengertian, diantaranya :
1. Kekuasaan, sabda Rosulullah SAW, “Orang yang pintar adalah orang yang menguasai hawa nafsunya dan bekerja untuk hari setelah mati”.
2. Tunduk (Qs. 9 : 29)
3. Balasan (Qs. 1 : 4)
4. Undang-undang /peraturan (Qs. 12 : 76)
• Pengertian Al Islam
Makna Islam menurut bahasa, adalah :
1. Tunduk dan menyerah (Qs. 4 : 65)
2. Keselamatan (Qs. 5 : 16)
3. Damai (Qs. 2 : 208)
Menurut Istilah,
Islam adalah tunduk dan menyerah kepada ALLAH baik lahir maupun batin dengan melaksanakan perintah-Nya. Dan Allah menerangkan bahwa siapa yang mencari dien selain Islam tidak akan diterima amal perbuatannya dan diakhirat termasuk orang-orang yang merugi. (Qs. 3:85 / 13:10).
• Ciri-ciri Dienul Islam
1. Rabbaniyyah
a. Rabbaniyyah sumbernya, yaitu bahwa Islam bersumber dari Allah SWT, bukan dari manusia (Qs. 42:13 / 61:9)
b. Rabbaniyyah tujuannya, yaitu tujuan pertama dan terakhir dien Islam adalah agar manusia menyembah Allah SWT (Qs. 51:56)
2. Insaniyyah ‘Alamiyyah (Kemanusiaan yang universal)
(Qs. 21:107 / 34:28 / 7:158)
3. Syamil (Lengkap dan mencakup)
(Qs. 6:38 / 16:89)
4. Al Basathah (Mudah)
(Qs. 22:78 / 5:6 / 2:286)
5. Al’Adalah (Keadilan yang mutlak)
(Qs. 5:8 / 6:152 / 4:135)
6. Tawazun (Keseimbangan)
a. (Qs. 28:77 / 2:275)
b. Sabda Rosulullah, “Sesungguhnya badamu memiliki hak atasmu, jiwamu memiliki hak atasmu dan keluargamu memiliki hak atasmu, maka berikanlah setiap yang punya hak-haknya”.
7. Perpaduan antara Tsabat (Tidak berubah) dan Murunah (menerima perubahan), Tsabat pada pokok-pokok dan tujuannya, murunah pada cabang, sarana dan cara-caranya sehingga dengan sikap murunahnya dien Islam dapat menyesuaikan diri dan dapat menghadapi perkembangan zaman serta sesuai dengan segala keadaan yang baru timbul. Dan dengan sifat Tsabat pada pokok-pokok dan tujuannya Islam tidak dapat larut dan tunduk terhadap setiap persoalan zaman dan perputaran waktu.
• Isi Kandungan Dienul Islam
1. Pokok dan Pondasi (asas), terdiri atas :
a. Aqidah, mencakup dua kalimat syahadat dan rukun Iman yang enam (Qs. 2:177).
b. Ibadah, yaitu sholat, puasa, zakat, haji, dll.
Sabda Rosulullah, “Islam didirikan atas 5 asas pokok: Bersaksi pada Tuhan selain Allah dan Muhammad hamba dan utusan-Nya, mendirikan sholat, zakat, shaum di bulan Ramadhan, dan menunaikan haji bagi yang mampu”.
2. Bangunan (bina’)
Hal ini terlihat pada system hidup, seperti pada :
a. Sistem politik, seperti : Musyawarah (Qs. 3:159 / 42:38), Perdamaian (Qs. 2:208 / 8:61), Hukum (Qs. 6:57 / 12:40) dan Jinayat.
b. Sistem Perekonomian, seperti : Utang Piutang (Qs. 2:282), Pengharaman riba dan penghalalan jual beli (Qs. 2:275).
c. Sistem Keprajuritan, seperti mempersiapkan tentara (Qs. 8:60)
d. Sistem akhlaq, seperti : berbuat kebaikan (Qs. 2:44), berkata benar (Qs. 2:177)
e. Sistem Sosial Kemasyarakatan, seperti : zakat (Qs. 2:43), persaudaraan (Qs. 49:10 & 13).
f. Sistem Pengajaran, seperti : mengajar harus dengan lemah lembut (Qs. 3:159), memberi nasehat (Qs. 31:12-19), dsb.
3. Pendukung dan Penopang
a. Jihad (Qs. 22:39-40)
b. Amar Ma’ruf dan Nahi Munkar (Qs. 3:104).
---------------------------------------------------------------------
MUSTOFA ABI HAMID
BPH Masjid Al-Wasi’i Unila
Jl.Sumantri Brojonegoro no.13 Gedung Meneng PostCode:35145
Bandar Lampung - Indonesia
Phone: +62-721-783044.
HP. : +62-857-68373366
e-mail: abi.sma4@gmail.com
website: www.mustofaabihamid.blogspot.com
Friday, June 4, 2010
KISAH – KISAH CINTA DI AWAL ISLAM
Tags
# Kajian Islam
# Kisah dan Hikmah
# Tausiyah
About Mustofa Abi Hamid
Tausiyah
Label:
Kajian Islam,
Kisah dan Hikmah,
Tausiyah
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Post Top Ad
Author Details
Lecturer at Univ. Sultan Ageng Tirtayasa, Editor In Chief
VOLT : Scientific Journal of Electrical Engineering Education. Hobi saya adalah mencoba hal-hal baru yang penuh tantangan, travelling, backpacking, wisata kuliner, makan-makan, menulis, membaca, tadabur alam.
sip
ReplyDelete