Selamat pagi blogger dan pembaca yang budiman, kali ini aku sengaja
nulis pagi-pagi untuk bercerita mengenai pengalamanku selama aku disini.
Disini? Dimana? Di kampus tercinta, Universitas Negeri Padang (UNP). Sebenarnya
aku mau menceritakan ini sejak dulu-dulu awal pertama kali ke Padang sih,
tapi ternyata belum sempat hingga akhirnya baru setelah hampir 3 bulan aku di
UNP Padang ini, baru sempat berbagi dengan blogger dan pembaca sekalian.
Sejak aku lulus
ujian skripsi dan ujian komprehensif, artinya wisuda sudah di depan mata.
Terbersit dalam pikiran rencana-rencana setelah wisuda, termasuk “melanjutkan
studi S2”. Ya, aku sudah merencanakan untuk studi S2 dengan mendaftar beasiswa.
Waktu itu masih ingat, aku menuliskan di buku impianku untuk S2 dengan
mendaftar Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Dalam Negeri (BPP-DN) maupun
Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Luar Negeri (BPP-LN). Namun, ternyata sayang
seribu sayang, targetku lulus (wisuda) molor 3 bulan, meleset 3 bulan dari
target yang sudah kutetapkan. Aku diwisuda pada tanggal 18 September 2013
dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sedang-sedang saja 3,38 predikat “sangat
memuaskan”. Target wisuda Maret 2013 atau Juni 2013 dengan predikat “Cumlaude”
gagal, sehingga pendaftaran BPP-DN pun nyaris gagal karena pendaftaran BPP-DN
2013 itu antara bulan Mei-Juli.
Abie saat wisuda :D |
Namun, senyum kembali merekah setelah di-sms
sahabatku, Asep Surahman pada Kamis malam (12/9), bahwa ada pembukaanpendaftaran beasiswa S2 BPP-DN Dikti 2013 di Universitas Negeri Padang. Tak
banyak cingcong lagi, aku langsung serching di Google dan nemu
link ini. Setelah rembukan ngobrol dengan Asep dan contact person panitia
pendaftaran (a.n. Pak Syahril, M.Sc., Ph.D). Limit pendaftaran pada hari Jum’at
(13/9) dan tes di hari Sabtu (14/9). Sangat mepet sekali. Keesokan harinya, aku
janjian ketemu dengan Asep yang waktu itu masih di kampungnya di Kotabumi
Lampung Utara. Di hari Jum’at itu mengurus berkas-berkas yang diperlukan untuk
keperluan mendaftar di Pascasarjana Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang.
Ternyata, birokrasi di dekanat Fakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanUniversitas Lampung masih saja ribet dan berbelit-belit, namun alhamdulillah
semua berkas cukup dan siap pergi ke Padang.
Usai sholat Jum’at
dan tak sempat makan siang, aku dan Asep harus segera berangkat ke Jakarta
untuk mengejar jadwal pesawat ke Padang. Oya, kami sempat minta tolong ke teman
Asep di Padang – yang gak tau itu siapa – untuk membayarkan pendaftaran
via Bank Nagari (Bank BPD Sumatera Barat) supaya kami berdua mendapat nomor PIN
untuk login ke menu pendaftaran online S2 FT UNP. Maklum, di Lampung tak ada
Bank Nagari, jadi merepotkan uni di Padang deh. :D
Kapal Ferry Bakauheni - Merak |
Kami berangkat ke
Jakarta tepat pukul 14.00 WIB naik bus jurusan Bakauheni. Malang nian, di
tengah perjalanan ke pelabuhan pun terkena macet. Saat di perjalanan itu juga,
kami mendapat pesan SMS berupa nomor PIN dari uni temannya Asep. Seusai sholat
Maghrib di dalam kapal laut jurusan Bakauheni – Merak, kami makan malam dan
lanjut login pendaftaran di website UNP.
Untuk pendaftaran di website Dirjen Dikti, kami minta bantuan Abdul
Mutolib, sahabat kami yang sudah lulus beasiswa BPP-DN Dikti di Institut
Pertanian Bogor. Kami kirim biodata lengkap via SMS ke nomor Abdul. Alhasil,
tepat pukul 20.00 WIB, pendaftaran online telah selesai dilakukan.
Pesawat Air Bus, Citilink |
Pukul 22.00 kapal
sudah berlabuh di Pelabuhan Merak, Banten. Tak berfikir panjang, kami langsung
naik travel dari Pelabuhan Merak menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta,
Cengkareng. Tepat pukul 24.00 kami tiba di bandara, namun malang, tiket pesawat
tujuan Jakarta – Padang yang berangkat pukul 01.00 dan 05.50 WIB telah sold
out. Bingung dan pupus harapan waktu itu, karena seharusnya pukul 08.00 WIB
harus tes di UNP Padang sedang tiket pesawat pun tak kami peroleh. Kami pun
harus tidur ngemper di bandara Soekarno-Hatta. Saat jelang Subuh, aku
sholat Tahajjud dan berdoa memohon pada-Nya untuk jalan terbaik. Usai sholat
Subuh, langit masih gelap, mentari belum keluar dari peraduannya, aku kembali
menghubungi Pak Syahril. Alhamdulillah, beliau memberikan toleransi tenggang
waktu sampai pukul 16.00 WIB. Akhirnya semangat pun kembali berkobar. Kami cari
tiket terpagi meski harus melalui calo bandara. Kami memperoleh tiket Citilink
dengan pesawat barunya, Air Bus.
Pramugari Citilink ngeksis dulu nih :D |
Pramugari Citilink |
Mbak Pramugari yang cantik dan ramah :D |
Pukul 07.35 WIB
kami boarding dari Bandara Soekarno-Hatta terbang menuju Padang. Tepat pukul
09.20 WIB kami tiba di Bandara Internasional Minangkabau, Padang. Kami kemudian
naik bus Damri Bandara menuju Kota Padang. Tepat pukul 11.00 WIB kami sampai di
pintu gerbang kampus Universitas Negeri Padang, Jl. Prof. Hamka, Air Tawar
Barat, Padang. Kami yang belum sempat mandi pagi, akhirnya mandi dan sholat
Dhuha di Masjid Raya Al-Azhar Kampus UNP. Setelah menemui panitia seleksi
penerimaan mahasiswa Pascasarjana BPP-DN 2013, kami diberi toleransi tes
susulan. Ya, kami melaksanakan tes potensi akademik secara susulan pada pukul
14.00 WIB berempat di gedung BK FIP UNP. Untuk tes Bahasa Inggris, kami masih
tes berbarengan dengan seluruh peserta.
Alhamdulillah,
akhirnya setelah melalui perjuangan dan kekonyolan, kami dapat mengikuti tes
juga. Dan ini untuk pertama kalinya, aku menginjakkan kakiku di ranah Minang,
di Kota Padang Sumatera Barat.
(to be continued).
Salam bahagia sejahtera
No comments:
Post a Comment