Bagaimana Seharusnya Hubungan Supervisor a.k.a. Dosen Pembimbing dengan Mahasiswanya? - Mustofa Abi Hamid's Blog

Update

Sunday, December 16, 2018

Bagaimana Seharusnya Hubungan Supervisor a.k.a. Dosen Pembimbing dengan Mahasiswanya?

Salah satu presenter dalam international conference SCIS 2018 ini tadi saya tanyai seusai acara, ternyata dia mahasiswa S3 semester awal sebuah kampus ternama di Jepang. Saya juga tanyakan beberapa pernyataan dia saat presentasi. Meskipun sambil berpikir keras, namun dia tetap berusaha menjawabnya.

Tidak lama kemudian tiba-tiba ada seorang bapak-bapak sepuh datang ke saya. Beliau lalu memperkenalkan diri sebagai supervisor mahasiswa yang saya tanya tersebut. Sepertinya beliau bangga saya bertanya beberapa hal kepada mahasiswanya, sambil memastikan saya telah mendapatkan jawaban yang pas.

Ya begitulah karakter seorang supervisor, sangat peduli dengan para mahasiswa yang dibimbingnya. Meskipun tidak mendiktekan segala-galanya, namun beliau selalu berusaha memastikan bahwa semua baik-baik saja, sesuai jalur "shirathal mustaqim".

Supervisor memang sudah seharusnya tidak cuek dengan masalah yang dihadapi muridnya. Apalagi kalau bisanya cuma komplan-komplain belaka, kalau ditemui bukannya ngrewangi, malah nyumpeki mahasiswanya. Bisa-bisa bukannya diprogresi, malah ketemunya dihindari.

Memang membimbing mahasiswa S1, S2, dan S3 itu berbeda.
* S1, mahasiswa diberi masalah yang jelas dan solusi yang jelas juga, lalu ditugaskan mengimplementasikannya.
* S2, mahasiswa diberi masalah yang jelas dan disuruh merumuskan sendiri solusinya. Dan supervisor yang akan memastikan bahwa solusi itu memenuhi kaidah ilmiah.
* S3, mahasiswa disuruh merumuskan sendiri masalahnya dan merumuskan sendiri solusinya. Tapi supervisor juga harus benar-benar membimbing perjalanan itu, dengan selalu memastikan bahwa masalah dan solusi itu benar-benar original substansinya dan beres metodologinya.

Bila mahasiswa sungguh-sungguh berusaha menunaikan tugasnya dan supervisor sungguh-sungguh membimbing dengan berbagi ilmu dan pengalamannya, maka jadilah mereka pasangan yang sakinah mawaddah wa rahmah, yang nanti lulusnya akan Husnul Khatimah.

Tulisan ini merupakan tulisan Agus Zainal Arifin (Dekan FTI ITS) di Grup Facebook Dosen Indonesia

No comments:

Post a Comment

Post Top Ad