Hari ini ramai di berbagai story WhatsApp, status Facebook, story/reels/feeds Instagram tentang pengumuman kelulusan seleksi CPNS di berbagai instansi pemerintah. Saya jadi teringat dan flashback tahun 2017 silam saya mengikuti proses itu. Sebagai pengingat, saya akan menuliskannya di sini. Tahun 2017 menjadi salah satu momen bersejarah bagi banyak calon pegawai negeri sipil (CPNS) di Indonesia, khususnya bagi mereka yang bercita-cita menjadi dosen di bawah naungan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). Proses seleksi CPNS Dosen Kemenristekdikti tahun tersebut menjadi ajang kompetisi yang sangat ketat dengan ribuan pelamar yang berjuang untuk memperoleh posisi sebagai pengajar dan peneliti di perguruan tinggi negeri. Mari kita flashback perjalanan panjang seleksi ini.
1. Pembukaan Lowongan: Antusiasme dan Harapan
Pengumuman seleksi CPNS Dosen Kemenristekdikti tahun 2017 membuka peluang besar bagi akademisi untuk mengabdi kepada negara. Formasi yang ditawarkan mencakup berbagai bidang ilmu, dari teknik, sains, humaniora, hingga pendidikan. Dengan sistem online melalui portal SSCN, pendaftaran menjadi lebih terstruktur dan transparan. Ribuan pelamar dari seluruh penjuru Indonesia mendaftarkan diri dengan harapan besar untuk menjadi bagian dari dunia akademik yang lebih baik. Pada saat itu saya memilih mendaftar pada formasi dosen dengan jabatan fungsional asisten ahli di Program Studi Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang berlokasi di Kampus C Untirta, Jalan Ciwaru Raya No. 25, Kota Serang, Banten.
2. Persyaratan Seleksi yang Ketat
Proses pendaftaran dimulai dengan melengkapi berbagai dokumen administratif, seperti ijazah, transkrip nilai, KTP, dan surat keterangan lainnya. Pada tahap ini, kelengkapan dokumen menjadi kunci, karena sedikit saja kesalahan dalam unggahan dokumen dapat menggugurkan kesempatan. Selain itu, persyaratan khusus seperti pendidikan minimal S2 sesuai bidang yang dilamar menjadi filter awal untuk mendapatkan kandidat yang kompeten.
3. Tes Kompetensi Dasar (TKD): Ujian Integritas dan Pengetahuan
Tahap pertama seleksi adalah Tes Kompetensi Dasar (TKD) yang menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT). Waktu itu, saya masih ingat melaksanakan tes CAT di kantor Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Kepegawaian Negara (BKN) Serang yang berlokasi di Jalan KH. Sochari No. 40, Cipare, Kecamatan Serang, Kota Serang, Provinsi Banten. TKD terdiri dari tiga bagian utama:
Tes Wawasan Kebangsaan (TWK): Menguji pengetahuan calon pelamar tentang Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan sejarah nasional.
Tes Intelegensi Umum (TIU): Mengukur kemampuan logika, numerik, dan verbal.
Tes Karakteristik Pribadi (TKP): Mengevaluasi kepribadian, integritas, dan komitmen terhadap pelayanan publik.
Skor passing grade yang ditetapkan membuat banyak peserta gugur di tahap ini, meskipun secara keseluruhan nilai cukup tinggi.
4. Tes Kompetensi Bidang (TKB): Ujian Keilmuan
Bagi yang lolos TKD, tantangan berikutnya adalah Tes Kompetensi Bidang (TKB), yang merupakan ujian paling krusial untuk menentukan kelayakan seseorang menjadi dosen. TKB mencakup: Ujian tertulis sesuai bidang keilmuan yang dilamar; tes microteaching untuk menilai kemampuan mengajar dan komunikasi; tes kemampuan bahasa Inggris oleh UPT Balai Bahasa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, tes psikologi dan pemecahan masalah; serta wawancara langsung dengan panel penguji untuk mengevaluasi visi, misi, dan dedikasi terhadap dunia pendidikan tinggi.
5. Pengumuman Akhir: Momentum yang Dinanti
Setelah serangkaian proses seleksi yang panjang, pengumuman akhir menjadi saat-saat yang paling mendebarkan. Bagi yang dinyatakan lolos, euforia bercampur rasa syukur menjadi momen yang tak terlupakan. Namun, bagi yang belum berhasil, ini menjadi pelajaran berharga untuk memperbaiki diri dan bersiap menghadapi peluang berikutnya.
![]() |
Pengumuman kelulusan seleksi CPNS Tahun 2017 |
Seleksi CPNS Dosen Kemenristekdikti tahun 2017 memberikan pelajaran penting tentang kompetisi sehat, dedikasi, dan persiapan yang matang. Setiap tahap seleksi menguji tidak hanya kompetensi teknis tetapi juga mental dan semangat pengabdian.
Bagi para akademisi yang bercita-cita mengikuti seleksi serupa di masa depan, pengalaman tahun 2017 ini bisa menjadi inspirasi. Persiapkan diri secara menyeluruh, baik dari segi ilmu, mental, maupun dokumen. Perjalanan panjang menuju pengabdian ini tidak hanya tentang lolos seleksi, tetapi juga tentang membawa perubahan dan kontribusi nyata bagi dunia pendidikan Indonesia.
Arsip Pengumuman Hasil Akhir CPNS 2017:
No comments:
Post a Comment