Hari
ini, Rabu 5 Maret 2014 merupakan hari yang sangat bersejarah untuk menentukan
masa depan Kota Padang menuju perubahan Kota Padang yang lebih baik. Pasalnya,
5 Maret ini warga Kota Padang akan mengikuti pesta rakyat, pesta demokrasi pemilihan
walikota Padang putaran kedua. Pada pemilukada putaran pertama ada 10 pasangan
cawako dan cawawako. Ini kali pertama saya mendapati pemilukada dengan pasangan
calon terbanyak yakni 10 pasang calon dan ini pun kali pertama saya tinggal di Kota Padang sesaat saya menjadi mahasiswa
pascasarjana di salah satu perguruan tinggi negeri di Kota Padang ini.
Kesepuluh pasangan calon itu adalah 1. Emma Yohana – Wahyu Iramana Putra
(diusung Partai Golkar dan PBB, perolehan suara 25.559 suara atau 8,17%); 2.
Muhammad Ichlas El Qudsi – Januardi Sumka (diusung Partai Demokrat, PAN,
dan koalisi partai non-parlemen, memperoleh 48.704 suara atau 15,56%) ; 3. Desri
Ayunda – James Hellyward (dari jalur independen, memperoleh 59.845 suara
atau 19,11%); 4. Asnawi Bahar – Surya Budi (independen, memeperoleh 12.626
suara atau 4,03%); 5. Ibrahim – Nardi Gusman (independen, memperoleh 14.845
suara atau 4,74%); 6. Kandris Asrin – Indra Dwipa (independen,
memperoleh 13.762 suara atau 4,39%); 7. Maigus Nasir – Armailis (independen,
memperoleh 36.465 suara atau 11,60%); 8. Indra Jaya – Yefri Hendri Darmi
(independen, memperoleh 4.470 suara atau 1,43%); 9. Syamsuar Syam – Mawardi (independen,
memperoleh 4.616 suara atau 1,47%); dan 10. Mahyeldi – Emzalmi (diusung
PKS dan PPP memperoleh 92.218 suara atau 29,45%).
Pasangan Cawako - Cawawako Padang 2014 -2019 |
Berdasarkan Pasal 107 ayat (2) UU No
12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua UU No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah, calon kepala daerah dan calon wakil kepala daerah dinyatakan sebagai
pemenang pemilukada jika perolehan suara mencapai 30% + 1 suara. Artinya,
dengan perolehan kesepuluh pasangan cawako – cawawako Padang tersebut tidak ada
yang mencapai batas minimal tersebut sehingga pemilukada harus dilakukan 2
putaran kendati pasangan Mahyeldi – Emzalmi memperoleh suara terbanyak nyaris
30% suara.
Mesin
Partai Tidak Efektif?
Berdasarkan perolehan suara pada putaran pertama pasangan yang
diusung oleh partai memang lebih unggul dari pasangan dari jalur independen,
namun ada yang mengejutkan di pemilukada Kota Padang ini, dimana pasangan
independen (Desri Ayunda – James Helliward) perolehan suaranya melebihi 2
pasangan calon yang disung partai (Emma – Wahyu dan Michel – Jadi). Ini cukup
menarik, pasalnya De-Je mampu mengalahkan pasangan yang diusung partai. Entah
dikarenakan mesin partai tidak berjalan maksimal atau solidnya tim sukses
De-Je. Tetapi yang perlu diketahui sebenarnya pemenang pemilukada Kota Padang
ini adalah Golput. Dari 560.723 pemilih hanya 323.594 yang menggunakan hak
pilih, sisanya 237.129 golput. Maka, pemenang sesungguhnya Pilwako Padang
putaran pertama adalah golput.
Calon incumbent, yaitu
Mahyeldi – Emzalmi memiliki mesin partai yang cukup solid, yaitu PKS dan PPP.
Kendati PKS dirundung masalah korupsi pada elit petinggi parpolnya namun ini
tidak mempengaruhi di beberapa daerah sebut saja Provinsi Jawa Barat, Provinsi
Sumatera Utara, Kota Depok, Kota Payakumbuh dan Kota Padang Panjang pilkada
justru dimenangkan oleh pasangan yang diusung oleh PKS.
Yang
Dibutuhkan Masyarakat
Apapun analisa dan dinamika politik
yang berlangsung di Kota Padang, tidak begitu penting bagi masyarakat Kota
Padang. Yang terpenting adalah bagaimana walikota dan wakil walikota Padang
yang terpilih nantinya mampu memimpin dan membawa Kota Padang tercinta ini
menuju perubahan, mulai dari perbaikan infrastruktur, penataan kota, penataan
pasar, pembangunan infrastruktur tansportasi, penyediaan angkutan transportasi
yang nyaman dan murah, pelayanan kesehatan yang baik, akses pendidikan yang
terjangkau dan berkualitas serta program-program lain yang mampu menjadikan
Kota Padang lebih baik.
Infrastruktur transportasi umum, ini
merupakan infrastruktur yang paling vital di Kota Padang ini, pasalnya kota
yang baik itu adalah kota dengan transportasi yang mudah, nyaman, murah, lancar,
dan aman bagi masyarakat. Kota Padang ini merupakan kota tua artinya kota yang
sudah lama berdiri namun pasca gempa belum lagi memiliki terminal umum sehingga
bus kota seringkali berhenti dan ngetem di “terminal dadakan” di depan
kampus UNP sehingga terkadang sedikit menimbulkan kemacetan di depan kampus. Infrastruktur
transportasi yang bagus, sudah barang tentu akan meningkatkan perekonomian masyarakat.
Saya yakin Kota Padang ini bisa rapi dan tertata dengan baik transportasinya, terlebih
kabarnya Kota Padang mendapat penghargaan tata transportasi yang baik versi
pemerintah pusat.
"Terminal Dadakan" di depan kampus UNP |
Penataan pasar juga sangat penting.
Sebuah kota yang baik adalah kota dengan pusat perbelanjaan yang tertata dengan
rapi, teratur, nyaman, murah, dan strategis dari sisi lokasi sehingga bisa
diakses dengan mudah oleh masyarakat. Baik itu pasar tradisional maupun pasar
modern harus tertata dengan baik. Saya lihat penataan pasar di Kota Padang ini
masih semrawut terutama Pasar Raya. Pasca gempa, para pedagang tidak mau
lagi menggunakan kios-kios yang disediakan oleh pemerintah, mungkin karena
kiosnya kurang bagus, kurang strategis, sewanya yang mahal atau alasan lainnya sehingga para pedagang
lebih memilih berjualan di badan jalan. Ini tentu menimbulkan kemacetan dan
pemandangan yang kurang sedap. Berharap, pemimpin kota Padang yang terpilih
nantinya dapat mengatur, menata pasar dan menyediakan fasilitas yang baik bagi para
pedagang, sehingga pedagang nyaman berjualan dan masyarakat pun akan lebih
nyaman. Sehingga, perekonomian masyarakat akan tumbuh dan menarik para investor
untuk menanamkan modalnya di Kota Padang ini. Biaya hidup yang murah, nyaman, dan
aman tentu inilah yang diidamkan oleh masyarakat.
Kemacetan di Jln. M Yamin (Pasar Raya Kota Padang) |
Pedagang berjualan di bahu jalan |
Penataan dan perbaikan infrastruktur
drainase perlu dilakukan, dikarenakan Kota Padang menjadi langganan banjir saat
musim penghujan tiba. Beberapa titik di Kota Padang ini menjadi wilayah yang
rawan terkena banjir. Kepedulian masyarakat untuk menjaga lingkungan juga harus
ditingkatkan. Dengan membuang sampah pada tempat yang telah disediakan dan tidak membuang sampah di laut tentu akan
membantu menjaga keseimbangan ekosistem dan menjaga lingkungan tetap bersih
sehingga mampu mencegah banjir.
Banjir di depan balai kota Padang |
Tetap kuterjang walau banjir menghadang :D |
RSUD M. Djamil, Padang |
Pelayanan kesehatan dan pendidikan
yang murah dengan pelayanan yang bagus sangat diperlukan oleh semua lapisan
masyarakat di Kota Padang tercinta ini. Terutama bagi penduduk yang masih
berada di bawah garis kemiskinan, program-program dari pemerintah kota harus
lebih berpihak pada mereka. Program yang difokuskan untuk sebesar-besarnya
kesejahteraan rakyat. Karena, sejatinya pemimpin itu adalah dari rakyat, oleh
rakyat dan untuk rakyat. Mari, memilih untuk perubahan Kota Padang tercinta.
Gunakan 5 menit hak pilihmu untuk menentukan 5 tahun Kota Padang.
Hidup
rakyat Indonesia!!!
*data
dalam artikel ini diperoleh dari portal KPUD Kota Padang
Padang,
05 Maret 2014
No comments:
Post a Comment