Hari ini menyelesaikan latihan/olahraga harian selama 39 menit dari target harian 20 menit. Dua hari sebelumnya masih menargetkan 10 menit saja, kini dinaikkan 2x lipat. Total hari ini saya telah membakar kalori sebesar 438 kilokalori dari target harian 300 kilokalori. Melebihi target yang telah ditentukan. Masih sedikit sih, tapi semoga konsisten setiap hari.
![]() |
Capaian pembakaran kalori hari ini |
Selain itu, hari ini tercatat telah melalui 7.266 langkah dengan jarak total 5,33 km, termasuk sesi lari outdoor sejauh 2,67 km. Target lari outdoor ini 2,5 km per hari. Saya memutuskan untuk melakukan sesi lari di luar ruangan, dan hasilnya cukup memuaskan. Di bawah sinar matahari pagi yang segar di Lapangan Sembego, Maguwoharjo, Sleman, saya menjalani latihan lari yang terukur dengan baik.
![]() |
Data lari di Lapangan Sembego, Maguwoharjo |
Berikut adalah rincian dari data yang tercatat oleh aplikasi pelacak lari saya:
Waktu yang saya habiskan untuk lari adalah 29 menit 48 detik, dengan jarak 2,67 km. Ini adalah durasi yang cukup baik untuk seorang pemula atau pelari rekreasional yang ingin menjaga kebugaran tubuh. Dengan jarak ini, saya merasa tubuh tetap aktif namun tidak terlalu tertekan. Hasil ini menunjukkan kemampuan untuk mempertahankan ritme lari tanpa mengorbankan intensitas.
Kalori yang Dibakar: Efektivitas Aktivitas
Selama sesi ini, saya membakar 158 kilokalori aktif, sementara total kalori yang terbakar adalah 204 kilokalori. Angka ini cukup mengesankan mengingat waktu yang relatif singkat. Sesi lari yang berlangsung 30 menit dengan intensitas moderat dapat membakar kalori dengan efektif, membantu menurunkan berat badan dan meningkatkan kesehatan kardiovaskular.
Kecepatan dan Daya: Menjaga Kecepatan Stabil
Kecepatan rata-rata saya adalah 11’08” per km. Ini adalah pace yang cukup stabil, yang menunjukkan bahwa saya mampu menjaga ritme lari dalam waktu yang relatif lama. Kecepatan ini juga mendukung daya yang terukur pada 98W, yang berarti saya cukup efisien dalam menghasilkan tenaga selama berlari. Daya ini mengindikasikan efisiensi dalam memanfaatkan tenaga tubuh untuk mempertahankan lari tanpa menghabiskan energi secara berlebihan. Menjaga kecepatan dan daya dalam keseimbangan yang optimal dapat meningkatkan performa lari tanpa berisiko cedera.
Detak Jantung: Mengukur Intensitas Latihan
Detak jantung saya rata-rata tercatat di 137 bpm, yang menandakan bahwa saya berlari pada intensitas moderat. Angka ini sesuai dengan zona detak jantung yang disarankan untuk latihan kardiovaskular, yang membantu meningkatkan kapasitas jantung dan paru-paru (Kemi & Wisloff, 2010). Intensitas ini juga cukup untuk mendorong tubuh beradaptasi dan memperbaiki kebugaran kardiorespirasi tanpa menyebabkan kelelahan berlebihan.
Cadence: Kunci Efisiensi Berlari
Cadence atau langkah per menit saya adalah 119 spm. Cadence yang efisien adalah kunci untuk mengurangi dampak pada tubuh dan meningkatkan performa lari. Langkah yang lebih cepat dapat mengurangi risiko cedera, serta meningkatkan efisiensi gerakan selama berlari.
Splits: Pembagian Waktu Lari
Menariknya, saya juga mencatatkan waktu per split yang cukup bervariasi. Pada split pertama (10:37), kecepatan saya cukup stabil, sementara pada split kedua (11:09), sedikit melambat. Namun, pada split ketiga (08:00), saya berhasil meningkatkan kecepatan, menunjukkan bahwa saya masih memiliki daya tahan untuk meningkatkan performa setelah setengah jarak tempuh.
Efisiensi dan Manfaat Lari bagi Kesehatan
Melihat dari data lari yang tercatat, dapat disimpulkan bahwa saya mampu menjalankan sesi lari yang cukup efisien dengan kecepatan moderat, detak jantung yang terjaga dalam zona optimal, dan pembakaran kalori yang signifikan. Dengan latihan rutin seperti ini, saya tidak hanya meningkatkan kebugaran kardiovaskular, tetapi juga membantu menjaga berat badan yang sehat. Jika Anda tertarik untuk mengikuti jejak saya, cobalah untuk melacak aktivitas lari Anda, dan ingatlah untuk menyesuaikan tempo dengan kemampuan tubuh!
- Durasi Total: 29 menit 48 detik
- Jarak yang Ditempuh: 2,67 km
- Kalori yang Dibakar: 158 kkal aktif (total 204 kkal)
- Kecepatan Rata-rata: 11’08” per km
- Daya Rata-rata: 98W
- Detak Jantung Rata-rata: 137 bpm
- Cadence Rata-rata: 119 spm (langkah per menit).
Waktu yang saya habiskan untuk lari adalah 29 menit 48 detik, dengan jarak 2,67 km. Ini adalah durasi yang cukup baik untuk seorang pemula atau pelari rekreasional yang ingin menjaga kebugaran tubuh. Dengan jarak ini, saya merasa tubuh tetap aktif namun tidak terlalu tertekan. Hasil ini menunjukkan kemampuan untuk mempertahankan ritme lari tanpa mengorbankan intensitas.
Kalori yang Dibakar: Efektivitas Aktivitas
Selama sesi ini, saya membakar 158 kilokalori aktif, sementara total kalori yang terbakar adalah 204 kilokalori. Angka ini cukup mengesankan mengingat waktu yang relatif singkat. Sesi lari yang berlangsung 30 menit dengan intensitas moderat dapat membakar kalori dengan efektif, membantu menurunkan berat badan dan meningkatkan kesehatan kardiovaskular.
Kecepatan dan Daya: Menjaga Kecepatan Stabil
Kecepatan rata-rata saya adalah 11’08” per km. Ini adalah pace yang cukup stabil, yang menunjukkan bahwa saya mampu menjaga ritme lari dalam waktu yang relatif lama. Kecepatan ini juga mendukung daya yang terukur pada 98W, yang berarti saya cukup efisien dalam menghasilkan tenaga selama berlari. Daya ini mengindikasikan efisiensi dalam memanfaatkan tenaga tubuh untuk mempertahankan lari tanpa menghabiskan energi secara berlebihan. Menjaga kecepatan dan daya dalam keseimbangan yang optimal dapat meningkatkan performa lari tanpa berisiko cedera.
Detak Jantung: Mengukur Intensitas Latihan
Detak jantung saya rata-rata tercatat di 137 bpm, yang menandakan bahwa saya berlari pada intensitas moderat. Angka ini sesuai dengan zona detak jantung yang disarankan untuk latihan kardiovaskular, yang membantu meningkatkan kapasitas jantung dan paru-paru (Kemi & Wisloff, 2010). Intensitas ini juga cukup untuk mendorong tubuh beradaptasi dan memperbaiki kebugaran kardiorespirasi tanpa menyebabkan kelelahan berlebihan.
Cadence: Kunci Efisiensi Berlari
Cadence atau langkah per menit saya adalah 119 spm. Cadence yang efisien adalah kunci untuk mengurangi dampak pada tubuh dan meningkatkan performa lari. Langkah yang lebih cepat dapat mengurangi risiko cedera, serta meningkatkan efisiensi gerakan selama berlari.
Splits: Pembagian Waktu Lari
Menariknya, saya juga mencatatkan waktu per split yang cukup bervariasi. Pada split pertama (10:37), kecepatan saya cukup stabil, sementara pada split kedua (11:09), sedikit melambat. Namun, pada split ketiga (08:00), saya berhasil meningkatkan kecepatan, menunjukkan bahwa saya masih memiliki daya tahan untuk meningkatkan performa setelah setengah jarak tempuh.
Efisiensi dan Manfaat Lari bagi Kesehatan
Melihat dari data lari yang tercatat, dapat disimpulkan bahwa saya mampu menjalankan sesi lari yang cukup efisien dengan kecepatan moderat, detak jantung yang terjaga dalam zona optimal, dan pembakaran kalori yang signifikan. Dengan latihan rutin seperti ini, saya tidak hanya meningkatkan kebugaran kardiovaskular, tetapi juga membantu menjaga berat badan yang sehat. Jika Anda tertarik untuk mengikuti jejak saya, cobalah untuk melacak aktivitas lari Anda, dan ingatlah untuk menyesuaikan tempo dengan kemampuan tubuh!
Dengan data seperti ini, kita dapat lebih menghargai manfaat dari aktivitas fisik harian seperti berlari. Jangan lupa untuk selalu mendengarkan tubuh Anda dan sesuaikan latihan dengan kemampuan fisik masing-masing. Selamat berlari!
![]() |
Jumlah langkah kaki |
Lokasi olahraga: Lapangan Sembego, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta
No comments:
Post a Comment