Sudah
tiga bulan lebih Gunung Sinabung di Tanah Karo, Sumatera Utara,
meletus. Sekitar 2.088 jiwa atau 8.103 keluarga mengungsi dari 34 desa dan 2
dusun, tetapi Presiden SBY—sampai Jum’at (17/1) hari ini— tak kunjung datang
menjenguk mereka, malah presiden SBY hari ini dijadwalkan akan melaunching
bukunya yang berjudul “Selalu Ada Pilihan” di Jakarta Convention Center (JCC)
berbarengan dengan lawan politiknya, Anas Urbaningrum yang juga melaunching
buku “Janji Kebangsaan Kita” di Rumah PPI Duren Sawit, Jakarta Timur di
kediaman Anas Urbaningrum.
Wajar
jika saat ini pengungsi Sinabung rindu kunjungan Presiden SBY mengingat pada
bencana sejenis, seperti saat tragedi bencana Gunung Merapi Yogyakarta,
Presiden SBY segera mengunjunginya, malah berkantor di Yogyakarta beberapa
hari. Kewajaran rindunya pengungsi Sinabung pada Presiden SBY yang tidak kunjung
menjenguk mereka itu kemudian bisa saja dipolitisasi orang, seperti di media sosial
Twitter saat ini muncul gerakan #UnfollowedSBY atau mungkin nanti ada gerakan
#ReportAsSpamSBY? Entahlah.
Awal mula kemunculan hastag #UnfollowSBY di timeline twitter |
Respon SBY setelah dikritik di twitter |
Akun twitter Presiden SBY |
Namun,
para pengungsi sendiri sebenarnya tak perlu terpengaruh oleh politisasi seperti
itu. Nasib mereka yang dirundung bencana, buat apa repot-repot menambah derita
dengan menebar kebencian politis seperti itu?
Sebaliknya, para pengungsi itu sedang membutuhkan simpati dari siapa pun juga untuk mengulurkan bantuan meringankan beban penderitaan mereka. Tidak peduli yang datang dengan bantuan itu berjaket warna apa, spanduk, bendera, atau umbul-umbul berlambang apa, atau dari partai apapun tentu mereka terima.
Petani di lereng gunung Sinabung |
Petani sedang menyemprot tanaman di sawahnya, tepat di lereng Gunung Sinabung |
Warga mulai meninggalkan lokasi letusan Gunung Sinabung |
Proses Evakuasi Warga |
Tanpa kecuali bantuan dari posko caleg maupun parpol, seperti yang dibuka Wakil Sekjen Partai Demokrat Ramadan Pohan di lokasi bencana mulai kemarin untuk mengisi jadwal kampanye caleg—begitu pengakuan Pohan!" (Kompas.com, 16/1). Ada juga posko bantuan PKB yang dibuka oleh caleg-caleg DPR RI PKB dapil Sumut seperti Ahmad Hambali, Anthony Lumban Raja, dll. Caleg Hanura Sembiring Gurki, tak kalah juga caleg PKS seperti Elyas Marwan Sembiring yang langsung turun membantu pengungsi. Gubernur Sumbar, Prof. Irwan Prayitno juga ikut membantu dengan mengirimkan tim advan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) untuk bersama-sama BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) bahu membahu membantu para pengungsi Sinabung.
Kondisi di salah satu tempat pengungsian |
Pengungsi Sinabung sedang makan |
Kondisi pengungsian saat malam |
Pengungsi berdesakan |
Maksud dan apa pun motifnya orang membantu pengungsi silakan saja, yang penting bantuannya bermanfaat bagi para korban. Itu memang lebih baik daripada yang diharap dan ditunggu-tunggu malah tak kunjung datang. Apalagi mengharapkan dana APBN datang ke Sumut, miris memang, bencana Sinabung hanya mengandalkan dana bantuan APBD Pemprov Sumut dan APBD Karo serta bantuan dari sukarelawan.
Karena
itu, bilamana bantuan masyarakat bisa mencukupi semua kebutuhan pokok para
pengungsi, sebenarnya pejabat tinggi negara, seperti Presiden SBY,
tidak perlu repot meluangkan waktunya untuk menjenguk korban bencana seperti pengungsi
Sinabung.
Namun,
bagaimana kepastian bantuan untuk para pengungsi itu tercukupi semua kalau si
pejabat tidak melihat langsung di zaman bawahan suka melapor ABS—asal bapak
senang—ini? Jadi afdhol-nya sang pemimpin datang melihat langsung
penderitaan rakyatnya!
Apalagi
dalam pengungsian berbilang bulan begitu, anak-anak tidak bisa sekolah hingga
perlu bantuan menangani pendidikan darurat anak-anak pengungsi dengan berbagai
tingkatan sekolahnya!. Untuk itu lupakan politisasi, penuhi kebutuhan
pengungsi selayaknya!
Ketua Umum PP. Muhammadiyah, Pak Din Syamsuddin saat mengunjungi pengungsi Sinabung |
Bantuan dari PT PN |
Bantuan untuk Korban Erupsi Gunung Sinabung |
Bantuan Sosial Erupsi Gunung Sinabung |
Peran
media dalam meliput pemberitaan pun seolah berbeda perlakuan dengan bencana
Banjir di DKI Jakarta. Namun, yang dibutuhkan saat ini adalah BANTUAN. Sisihkan
rezeki untuk membantu saudara-saudara kita di Sinabung, jikalau pun belum ada
rezeki, mari kita doakan mereka.
Di era
kepesatan informasi saat ini, berbagai lembaga sosial dapat menyalurkan bantuan
dari masyarakat. Untuk itu, bagi yang ingin membantu korban bencana Sinabung
dapat menyalurkan bantuannya melalui Rumah Zakat, Dompet Dhuafa, ACT forHumanity, atau melalui apapun yang dapat menyampaikan bantuan kemanusian kepada
para korban.
Posko Rumah Zakat untuk Korban Erupsi Gunung Sinabung |
Semoga,
pemerintah segera merespon dan memberikan bantuan kepada para korban bencana
Sinabung, serta masyarakat ikut bahu membahu meringankan penderitaan
saudara-saudara kita di Sinabung. Dan jangan lupa berdoa kepada Sang
Penggenggam Alam Semesta, Allah Robbul izzati.
Wallahu a’lam
bish showwab.
Padang,
17 Januari 2014
Regards,
No comments:
Post a Comment