Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) adalah salah satu program yang sangat penting dalam dunia perkuliahan. Program ini memungkinkan mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman nyata di dunia kerja sebelum mereka lulus. Di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), KKM telah menjadi bagian integral dari kurikulum, memberikan kesempatan berharga bagi mahasiswa untuk mengasah keterampilan dan pengetahuan praktis.
Sebelum kegiatan penyerahan mahasiswa KKM Untirta ke pihak Kecamatan Kalanganyar dan Desa Sangiang Tanjung, maka diperlukan penajaman dan fiksasi terkait dengan program kerja yang akan dilaksanakan di lokasi KKM. Koordinasi ini dilakukan secara daring melalui platform Zoom yang diikuti oleh seluruh peserta KKM Kelompok 64 Desa Sangiang Tanjung dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Mustofa Abi Hamid, M.Pd.T. pada Senin (17/7) sore pukul 17.00 WIB s.d. selesai.
Adapun dalam koordinasi program kerja KKM di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa ini, ada hal-hal yang diperhatikan yaitu:
1. Mempertajam Tujuan KKM:
Melalui rapat ini, para koordinator program, dosen pembimbing, dan perwakilan mahasiswa dapat saling berbagi pemikiran dan ide tentang tujuan KKM. Diskusi ini membantu untuk memastikan bahwa tujuan KKM yang ditetapkan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa dan industri yang relevan.
2. Perencanaan Program KKM:
Rapat koordinasi juga menjadi waktu yang tepat untuk merencanakan program KKM secara terperinci. Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dapat bekerja sama dengan mahasiswa untuk mengidentifikasi proyek-proyek yang relevan dan menentukan langkah-langkah yang harus diambil untuk mencapai tujuan KKM. Rapat ini juga merupakan kesempatan untuk mempertimbangkan sumber daya yang dibutuhkan, mitra kerja, batas waktu, dan tugas yang harus diselesaikan selama KKM.
3. Mengatasi Tantangan dan Kendala:
Selama rapat koordinasi program kerja, pihak terkait dapat membahas tantangan dan kendala yang mungkin dihadapi oleh mahasiswa selama KKM. Hal ini memungkinkan tim untuk merencanakan langkah-langkah pengatasi yang diperlukan dan menyediakan sumber daya tambahan yang mungkin diperlukan. Diskusi terbuka tentang masalah ini membantu mempersiapkan mahasiswa agar lebih siap menghadapi tantangan yang mungkin muncul di lapangan.
4. Evaluasi dan Umpan Balik:
Rapat koordinasi program kerja KKM juga merupakan momen penting untuk mengevaluasi kemajuan mahasiswa dan memberikan umpan balik yang konstruktif. Melalui rapat ini, dosen pembimbing dapat memberikan panduan kepada mahasiswa dan membantu mereka untuk mengembangkan keterampilan yang diperlukan. Evaluasi rutin dan umpan balik secara teratur membantu memastikan bahwa KKM berjalan sesuai rencana dan memberikan manfaat yang maksimal bagi mahasiswa.
5. Kolaborasi dan Jaringan:
Rapat koordinasi program kerja KKM juga menciptakan kesempatan untuk kolaborasi dan memperluas jaringan. Mahasiswa dapat bertemu dengan pihak eksternal, termasuk stakeholder terkait seperti perangkat Pemerintah Desa, Puskesmas, dinas/OPD terkait, perwakilan perusahaan atau organisasi, untuk menjalin hubungan mitra kerja, saling berkolaborasi agar program kerja KKM dapat terlaksana dengan baik.
Melalui koordinasi ini, program KKM dapat direncanakan secara terperinci, tantangan dapat diatasi, evaluasi rutin dilakukan, dan kolaborasi serta jaringan dapat diperluas. Dengan melakukan rapat koordinasi secara efektif, universitas memastikan bahwa mahasiswa mendapatkan manfaat maksimal dari KKM dan siap menghadapi tantangan dunia kerja setelah lulus.
DPL bersama seluruh peserta KKM Kelompok 64 di Desa Sangiang Tanjung |
No comments:
Post a Comment